Senin, 27 Februari 2017

PANKREATITIS

8 komentar

TINJAUAN TEORI PADA PANKREAS

A.   ANATOMI
Pankreas adalah organ putih kemerahan yang terletak retroperitonial pada dinding rongga abdomen, setinggi vertebra lumbal kedua dan ketiga. Umumnya dikatakan ia memiliki kaput, korpus, dan kauda. Kaput terletak dalam cekungan duodenum  berbentuk-C dan korpus serta kaudanya yang lebih langsing meluas transversal melintasi dinding posterior andomen ke hilus limpa. Pada orang dewasa, ia berukuran 20-25 cm panjang, dengan berat 100-150g. ia dibungkus selapis tipis jaringan ikat yang tidak membentuk simpai otak. Kelenjar itu berlobul dan garis bentuk lobules lebih besar dapat dilihat dengan mata telanjang.
Pankreas adalah kelenjar terbesar kedua yang berhubungan dengan saluran cerna. Ia terdiri atas (1) bagian esokrin yang mensekresi sekitar 1200 ml cairan kaya enzim setiap harinya, yang diperlukan untuk mencerna lemak, karbohodrat, dan protein makanan dan (2) bagian endokrin, yang mensekresi hormone-hormon yang penting untuk mengatur mengatur mekanisme karbohidrat.[1]
Pankreas adalah kelenjar terelongasi berukuran  besar di balik kurvatur besar lambung. Sel-sel endokrin (pulau-pulau langerhans) pankreas mensekresi homon insulin dan glukagon.Sel-sel esokrin (asinar) mensekresi enzim-enzim pencernaan dan larutan berair yang mengandung ion bikarbonat dalam konsentrasi tinggi.
Produk gangguan sel-sel asinar mengalir melalui duktus pankreas, yang menyatu dengan duktus empedu komunis dan masuk ke duedenum di titik ampula hepatopankreas, walaupun duktus pankreas dan duktus empedu komunis membuka secara terpisah pada duodenum. Sfingter oddi secara normal mempertahankan keadaan mulut duktus agar tetap tertutup.[2]
       
        B.  HISTOLGI PANKREAS
1.    PANKREAS ESOKRIN
a.    Jaringan Asinus
Pankreas adalah kelenjar asinosa kompleks terdiri atas banyak lobulis kecil dibungkus jaringan ikat longgar, yang dilalui pembuluh darah, saraf, dan duktus interlobular.Asini itu bulat atau sedikit lonjong dan terdiir atas 40 sampai 50 sel epitelial berbentuk piramid sekitar lumennya ynag sempit. Ukuran lumen itu bervariasi sesuai keadaan fisiologik kelenjar itu, yang agak melebar selama sekresi aktif.
Pada sediaan histologik, sitoplasma dekat dasar sel asiner itu sangat basofilik karena banyaknya ribonukleopreotein.  Intinya yang bulat memiliki nukleus mencolok dan kelompokan heterokromatin perifer. Terdapat daerah golgi supranuklear yang kurang terpulas yang bervariasi ukurannya pada fase-fase siklus sekresi yang berbeda. Sitoplasma apical terdiri banyak granul sekresi yang mengandung prekursor dari enzim pencernaan pankreas. Granul zinogen ini paling banyak pada jaringan asinus yang difiksasi selam berpuasa dan jelas berkurang setelah sekresi hebat setelah makan. Setelah hancurnya Granul zinogen, daerah golgi membesar disertai pembentukan granul sekresi baru.
Bagian bawah sel asinus yang sangat basofilik, dengan mikroskop elektron ternyata penuh dengan jajaran sistema dari retikulum endoplasma kasar. Pada studi morfometrik, organel ini ternyata memenuhi sekitar 20% dari isi sel dan memilikidaerah permukaan seluas 800 πm2. Sitoplasma sekitar penuh dengan poliribosom bebas. Disana sini sisterna itu melebar untuk menampung mitokondria panjang-panjang yang memiliki banyak Krista dan granul matriks. Golgis supranuklear terdiri atas sejumlah tumpukan sisterna parallel yang memiliki banyak fesikel kecil pada permukaan-cis yang cembung. Pada permukaan-trans cekung dari tumpukan terdapat bebrapa fesikel lebih besar dan vakuol padat dengan isi homogen berdensitas rendah. Ini adalah tahap-tahap pembentukan granil sekresi baru. Kadang-kadang dijumpai pula tetes-tetes lipid dan lisosom di daerah ini. 
Granul zimogen padat bermembran menenuhi bagian apikal sel. Pada sel-sel yang aktif bersekresi, mereka ditemukan dalam proses pelepasan isinya ke dalam lumen asinus. Meskipun istilah ”granul” zimogen mencerminkan isi yang padat atau semi-padat, jelas pada mikrografelektron bahwa isinya itu cair saat dilepaskan karena ternyata mengalir melalui lubang yang berbentuk dengan menyatunya membrane terbatas dengan plasmalema. Tidak tampak adanya granul dalam lumen, hanya materi difus dengan densitas sedang. Vesikel sekresi adalah istilah deskriptif yang lebih sesuai untuk granul sekrsei itu. Meski berhimpitan dalam sitoplasma apikal, mereka tetap tersendiri, namun selama ekresi sangat aktif, vesikel zimogen kedua dapat menyatu dalam proses eksositosis, dan yang ketiga menyatu dengan yang kedua, sehingga terbentuk sederetan vesikel sekresi berkesinambungan yang meluas sedikit ke dalam sitoplasma apikal itu.
a.    Sistem Saluran
Pankreas itu unik di antara kelnjar asinar kompleks lain karena sel-sel pelapis saluran yang kuboid rendah atau gepengnya meluas sedikit ke dalam asinusnya. Yang disebut sel sentro –asinar ini dengan mudah dikenali karena tampak pucat dalam sediaan histologik dengan densitas sangat rendah serta jarangya organel sitoplasmid pada mikrokraf elektron (gambar 3 dan 7). Sel-sel sentro-asiner menyatu dengan epitel pelapis duktus interkalaris kecil yang keluar dari asinus (Gambar 8). Saluran kecil ini menyatu membentuk duktus intralobular yang lebih besar, yang padat gilirannnya merupakan cabang-cabang dari duktus interlobularis dalam septa jaringan ikat antar lobuli. Yang terakhir ini dilapisi epitel kolumnar rendah yang mengandng sedikit sel goblet (Gambar 9). Saluran yang lebih kecil dari kelenjar ini tidak hanya befungsi sebagai penyalur produk asini. Epitel pelapisnya secara aktif mentranspor air dan ion bikarbonat ke dalam lumen, dan ikut membentuk sebagian besar dari volume total secret pankreas.
Duktus interlobular bergabung dengan dukts pankreatikus utama yang ada dua buah. Yang lebih besar, duktus Wirsungi, berawal dibagian kauda dan berjalan sepanjang kelenjar, berangsur bertambah besar karena bergabungnya banyak duktus interlobular. Dikaput pankreas ia berjalan paralel terhadap duktus biliaris komunis (duktus kolodukus), dan bersama –sama bermuara tunggal ke dalam duodenum pada ampula Vateri. Membuka dan menutupnya muara bersama ini di atur oleh sfingter Oddi pada dndingnya.Hampir selalu ada sebuah duktus Santorini tambahan.Iaterletak kranial terhadap duktus virsungi, dengan panjang sekitar 6 cm. saluran saluran pankreas yang lebih besar ini dilapisi epitel kolumnal rendah yang mengandung cukup banyak sel goblet dan satu-satu sel argentafim. Mereka dibungkus lapis jaringan ikat, yang mengandung sedikit serat otot polos dan bnayak sel mast.
a.    Pembuluh darah, pembuluh limf, dan saraf
       Pankreas mendapat darah dari cabang-cabang arterialienalis dan cabang-cabang pankreatiko-duodenal dari arti hepatika dan mesenterika superior. Pembuluh yang lebih besar berjalan melalui septa interlobular dan cabang-cabanngya pecah menjadi jalian kailer-kapiler yang mengelilingi asini. Dinding kapiler, ada pankreas esokrin, memiliki endotel utuh, sedangkan yang pada pankreas endokrin, bertingkap. Dasar kapiler dari kelenjar mencurahkan isinya ke vena-vena yang akan bergabung menjadi vena porta, vena lienalis, vena mesenterika superior.
       Ada kapiler limf yang berakhir buntu di antara asini dan mengalir ke dalam pembuluh limf yang lebih besar yang jalan berasama pembuluh darah sampai ke lumfe nodus pankraetiko-lienalis yang tersebar sepanjang batas atas kelenjar ini.
       Persarapafan berasal darai nervus vagus dan nervus splanch nicus melalui pleksus saraf lienalis. Kelompk-kelompk kecil sel ganglion otonom kadang-kaadang dijumpai dalam sediaan histologik dari jaringan asinar. Pada mikrokraf elektron, kadang-kadang tanpa aksn menembus lamina basal dan berakhir berupa kontak erat pada dasar sel asinar. Ini agaknya ahiran cabang nervus vagus karena rangsangan pada nervus vagus berakibat eksositosis dan akumulasi sekret dalam lumen asini dan dalam saluran saluran kecil. Meskipun begitu hanya sedikit secret keluar pada keadaan ini karena hanya sedikit air dan elektrolit yang ditambahkan pada secret ini.Pengendalian saraf dari sekresi pankreas di duga tidak seperti pengeadlian hormonalnya.

1.    PANKREAS ENDOKRIN
a. Pulau Langerhans
Jaringan endokrin pankreas terpisah dalam kelompk sel-sel relaif kecil, membentuk pulau langerhans (Gambar 10). Mereka ini tak dapat dibedakan dengan mata telanjang. Namun bila kelenjar ini diperfusi dengan larutan pewarna merah netral, maka pulau2 ini terpulas selektif, jumlah dan penyebarannya dapat dipelajari. Mereka tersebara merata dikelenjar, namun agak lebih banyak dibagian kauda, dari pada di korpus dan kaput kelenjar. Jumlah mereka diperkirakan lebih dari satu juta pada pankreas manusia, namun mengingat ukurannya yang kecil, hanya merupakan 1-2% saja dari volume kelenjar. Setiap pulau terdiiri dari 2-3 ribu sel, yang dikatakan tersusun dalam deretan atau lempeng bersinambungan .namun, rekontruksi 3-dimensi dari pulau-pulau ini pada irisan berurutan tidak menunjang sususnan ini. Mereka hanyalah masa kelompok sel-sel epithelial yang diselusupi jaringan kapiler mirip labiirin. Sel-sel itu terpolarisasi ke arah kapiler. Pulau-pulau ini dipisahkan dari jaringan asinar sekitar oleh selapit tipis serat retikular, yang terjulur ke dalam berupa bungkus halus sekeliling kapiler.
Pulau langerhans mengandung empat jenis utama. Masing-masing menghasilkan hormone berbeda: sel-α (sel A) penghasil glukagon; sel-β(sel B) penghasil insulin; sel D penghasil stomatostatin; dan sel F (sel PP) penghasil polipeptida pankreas. Mereka ini tidak dibedakan pada sediaan hematoksilin eosin rutin, namun telah dikembangkan cara-cara tersendiri untuk pemulasan sel α,-β dan  ơ). dalam pulau yang dipulas dengan cara trikrom fungsinal dehida, fuchsin aldehida, sel βterpulas gelap. Dengan teknik impregnasi perak Grimelius, sel α menghitam dan dengan cara perak Hellman-Hellestrom, sel d secara selektif diimpregnasi. Teknik-teknik klasik ini kini jarang dipakai. Sebagai gantinya di pakai antibodi konyugasi- fluorescein untuk ketiga hirmon itu untuk menetapkan sel-sel itu.
Sel α terutama terbesar ditepian pulau, hanya bebrapa tersebar sepanjang kapiler dibagian dalam. Sel β adalah sel yang paling bnayak pada pulau, memenuhi bagian tengah dan merupakan 70% dari masa totalnya. Sel F tersebar luas, hanya sedikit, dan terdapat di antara asini maupun dalam pulau.
Struktur halus jenis-jenis sel utama telah dikaji secara agak rinci mereka semua meiliki perangkat organel seperti yang diharapkan harus ada dalam sel epitel penghasil protein, namun retilukum endoplasma kasar tidak begitu luas seperti pada sel asinar. Panjang mitokndrianya sedikit bervariasi, namun struktur internanya biasa. Vesikel-vesikel kecil dan granul sekreesi terdapat dekat pada kompleks golgi jukstanuklear. Ciri satu- satunya yang memungkinkan identifikasi jenis selnya dalammikrograf electron adalah perbedaan ukuran, kepadatan, dan struktur intern dari granul-granul sekresi.
Setelah di fiksasi aldehida, banyak granul sel α menunjukkan bagian pusat yang homogeny, padat elektron, dikelilingi zona tipis dengan densitas lebih rendah. Setelah difiksasi retroksida osmium primer, materi zona luar hilang, mninggalkan celah terang di antara puast yang padat dari granul dan membrane pembatasnya. Granul sel β pada manusia, kucing, dan anjing cukup jelas, mengandung satu atau lebih kristal padat di dalam matrik berdensitas renadah. Kristal itu bersudut tegak atau koligonal pada sediaan dan, dengan pembesaran sangat kuat, tanpa memiliki struktur periodik sangat teratur. Matriks amorf tempatnya terbenam, sering hilang sewaktu pembuatan spisemen, sehingga kristal-kristal tampak sangat kontras dengan latar belakang terang, di dalam membran terdapat perbedaan nyata dalam penampilan granul sel β antar spesies. Pada sejumlah spesies hewan, tak tampak kristal dan granulnya sukar dibeadakan dari yang dari sel β yang ukurannya lebih bervariasi dan dalam kepadatan elektron dari isi homogen, disbanding yang dari sel α. Pada semua sel pulau, isi granul sekresi dilepasakan melalui eksosetasi ke dalam ruang ekstra sel, tempat ia bekerja terhadap sel-sel pulau berdekatan atau memasuki darah melalui pori-pori  dalam kapiler berdekatan.
Akson dari saraf simpatis dan parasimpatis tampak berakhir di antara sel-sel dari pulau langerhans. Pada hewan percobaan, rangsang simpatis dilaporkan mengurangi secret insulin dan rangsang parasimpatis meningkatkan sekresi. Namun perlu dipertanyakan apakah sistem saraf otonom berperan penting dalam fungsi sel plasma dalam keadaan fisiologik.
 
C.   KOMPOSISI PANKREAS
Cairan pankreas mengandung enzim untuk mencerna protein, karbohidrat, dan lemak.
1.      Enzim proteolitik pankreas (protease )
a.    Tripsinogen yang di sekresi oleh pankreas di aktivasi menjadi
tripsin oleh enterokinase yang diproduksi oleh usus halus. Tripsin
mencerna protein dan polipeptida besar untuk membentuk peptide
dan polipeptida yang lebih kecil.
b.    Kimotripsin teraktifasi oleh kimotripsinogen, memiliki fungsi yang
sama seperti tripsin terhadap protein.
c.    Karboksipeptidase, aminopeptidase dan depiptidase: adalah enzim

yang melanjutkan proses pencernaan protein untuk menghasilkan asam amino.
1.      Lipase pankreas menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol setelah lemak dimulai garam-garam empedu.
2.      Amilase pankreas mengidrolisis zat tepung yang tidak tercerna oleh amilase saliva menjadi disakarida ( maltosa, sukrosa, dan laktosa ). 
3. Ribonuklease dan deoksirbonuklease mengidrolisis RNA dan DNA menjadi blok-blok pembentuk nukleotida

    D. FUNGSI PANKREAS
1.    Fungsi esokrin yiatu membentuk getah pankreas yang berisi enzim dan elektrolit
2.    Fungsi endokrin yaitu sekelompok kecil atau langerhans yang bersama-sama membentuk organ endokrin yang mensekresikan insulin.
        Pulau langerhans terdiri atas: sel-sel α yang menghasilkan glukagon, sel-sel beta yang menghasilkan insulin, glukagon dan insulin mengatur kadar gula darah. Insulin adalah hormon hipoglikemik (menurunkan gula darah) sedangkan glukagon bersifat hiperglikemik (meningkatkan gula darah). Selain ini ada sel-sel delta yang menghasilkan somastostatin yang mengahambat pelepasan insulin dan glukaon. Selain itu sel F menghasilkan polipepetida dan pancreatic yang berperan mengatur fungsi esokrin pankreas (Tambayaong. 2001).

       E.  PANCREATIC JUICE
Cairan pankreas (pancreatic juice): cairan esokrin pankreas. Cairan pankreas di ekskresikan dengan laju 2-4 liter per hari dalam tubuh manusia mengandung 98% air dan 2% mineral, kebanyakan natrium (Na) dan sejumlah kecil kalium (K), Kalsium (Ca), magnesium (Mg), serta seng (Zn). Anion-anion mineral tersebut dalam bentuk bikarbonat sehingga pHnya alkalis. Cairan pankreas juga mengandung enzim pencernaan: lipolitik, proteolitik, glikolitik, serta nukleolitik. Sekresi pankreas dirangsang oleh dua hormon dalam usus 12 jari yaitu sekretin yang mendorong produksi air dan elektrolit; kolesitokinin, yang merangsang produksi enzim Gastrin
DAFTAR PUSTAKA

Bloom & Fawcett, 2002, Histologi, Jakarta, EGC
Ethel Sloasne, 2012, Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula, Jakarta, EGC
Syaifuddin, 2011, Fisiologi Tubuh Manusia, Jakarta, Salemba Medika
Wiley Blackwell, 2014, Nursing Diagnosis Definition and Classification 2015-2017,  Oxford
 











[1] Bloom & Fawcett, 2002, Histologi, Jakarta, EGC; 616
[2] Ethel Sloane, 2012, Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula, Jakarta, EGC;290
 

NADIA CREATING :) Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template